Selamat Datang

Selamat Datang Di Ambalah Abuyah MA Al-Khairiyah Tegalbuntu

Tata Tertib MUSAM

TATA TERTIB
MUSYAWARAH AMBALAM (MUSAM)
AMBALAN KH. ABDULLH DAN HJ. SITI RUQOYAH (ABUYAH)
GERAKAN PRAMUKA GUDEP 03.201 - 03.202
PANGKALAN MA AL- KHAIRIYAH TEGAL BUNTU TAHUN 2010

BAB I
NAMA, KEDUDUKAN, DASAR, TUGAS DAN FUNGSI

Pasal 1
Nama
Forum ini dinamakan Musyawarah Ambalan KH. Abdullah dan Hj. Siti Ruqoyah (Abuyah) Gerakan Pramuka Gugus Depan 03.201 - 03.202 Pangkalan MA Al-Khairiyah Tegalbuntu selanjutnya disingkat (MUSAM).
Pasal 2
Kedudukan
Sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 080 tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega. Musyawarah Ambalan merupakan forum kekuasaan tertinggi dalam Pramuka Penegak.
Pasal 3
Dasar
1.       Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka.
2.       Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 24 tahun 2009 tentang pengesahan Anggaran Dasar Gerakan Pramuka.
3.       Surat Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 203 tahun 2009 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan Pramuka.
4.       Surat Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 080 tahun 1988 tentang Pola dan Mekanisme Pembinaan Pramuka Penegak dan Pandega.
5.       Surat Keputusan Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Nomor 043 tahun 1997 tentang Petunjuk Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan  Pramuka Penegak dan Pandega.
Pasal 4
Tugas
1.       Menilai dan mengevaluasi kinerja Pengurus Dewan Ambalan KH. Abdullah dan Hj. Siti Ruqoyah masa bhakti 2009 - 2010.
2.       Menyusun kebijakan, strategi, sasaran dan bentuk kegiatan Ambalan KH. Abdullah dan Hj. Siti Ruqoyah untuk masa bhakti berikutnya.
3.       Memilih ketua Dewan Ambalan untuk masa bhakti 2010 - 2011.
Pasal 5
Musyawarah ini berfungsi sebagai :
1.       Forum evaluasi laporan pertanggungjawaban Pengurus Dewan Ambalan KH. Abdullah dan Hj. Siti Ruqoyah untuk masa bhakti 2009-2010.
2.       Forum yang menghasilkan rumusan, rancangan, sasaran dan kebijakan berupa konsepsional dan operasional bagi Dewan Ambalan KH. Abdullah dan Hj. Siti Ruqoyah masa bhakti 2004 - 2005.
3.       Forum pemilihan Ketua Ambalan KH. Abdullah dan Hj. Siti Ruqoyah

BAB II
PELAKSANAAN MUSYAWARAH
Pasal 6
Peserta Musyawarah
1.       Musyawarah Dewan Ambalan KH. Abdullah dan Hj. Siti Ruqoyah dihadiri oleh :
a.       Peserta
b.       Penasehat
c.        Peninjau
2.       Peserta adalah seluruh anggota dan Pengurus Ambalan KH. Abdullah dan Hj. Siti Ruqoyah Gerakan Pramuka Gudep 03.201 - 03.202 Pangkalan MA Al-Khairiyah Tegalbuntu.
3.       Penasehat adalah Pembina Gudep, Pembina Satuan dan Dewan Kehormatan.
4.       Peninjau adalah purna Dewan Ambalan KH. Abdullah dan Hj. Siti Ruqoyah.
Pasal 7
Hak dan Kewajiban Peserta
1.       Semua peserta sidang mempunyai hak suara dan hak bicara.
2.       Penasehat hanya mempunyai hak bicara, itupun atas izin presidium sidang dan tidak mempunyai hak suara.
3.       Setiap peserta mempunyai satu suara.
4.       Semua peserta tidak dibenarkan mewakilkan hak suaranya kepada orang lain.
5.       Setiap peserta berwajibkan mengenakan seragam Pramuka.
6.       Peserta dilarang keluar masuk ruangan persidangan tanpa izin dari presidium sidang.
7.       Setiap peserta berhak mendapatkan perlakuan sama.
8.       Peserta dan seluruh hadirin berkewajiban menjaga keamanan dan ketertiban serta mentaati peraturan selama musyawarah berlangsung

BAB III
PERSIDANGAN
Pasal 8
Quorum Persidangan
1.       Musyawarah Ambalan KH. Abdullah dan Hj. Siti Ruqoyah dinyatakan sah jika dihadiri oleh sekurang – kurangnya ½ +1 dari jumlah peserta yang hadir di awal persidangan.
2.       Jika ketetuan pada point pertama tidak terpenuhi maka musyawarah ditangguhkan selama 1x15 menit untuk menentukan mekanisme selanjutnya.
Pasal 9
Pengambilan Keputusan
1.       Keputusan diambil atas dasar musyawarah dan mufakat.
2.       Apabila point pertama tidak tercapai, maka keputusan diambil dengan cara voting.
3.       Voting dilakukan dengan cara lisan atau tulisan.
4.       Apabila ketentuan pada point ketiga tidak tercapai, maka keputusan diserahkan kepda presidium sidang dengan memperhatikan aspirasi peserta.
Pasal 10
Jenis Sidang
1.       Sidang Pleno diikuti oleh seluruh peserta Musyawarah.
2.       Sidang Komisi diikuti oleh peserta yang telah ditentukan oleh presidium sidang.
3.       Sidang Komisi Ambalan terdiri dari :
Ø  Komisi A, membahas Rencana Kerja Ambalan
Ø  Komisi B, membahas Pola Pembinaan Ambalan
Ø  Komisi C, membahas Format Administrasi
Ø  Komisi D, membahas Adat Keluarga Besar Ambalan
Ø  Komisi E, membahas Format Keuangan Ambalan
4.       Sidang Paripurna.
Pasal 11
Ketentuan Persidangan
1.       Persidangan hanya membicarakan hal - hal penting dalam Musyawarah Ambalan 2010.
2.       Laporan pertanggungjawaban secara umum disampaikan oleh Ketua Ambalan dan secara khusus disampaikan oleh ketua Bidang.
3.       Dalam pandangan umum dibuka beberapa termin berdasarkan kesepakatan.
4.       Sidang komisi membahas bidangnya masing - masing kemudian diputuskan dalam sidang paripurna.
Pasal 12
Pimpinan Sidang
1.     Musyawarah Ambalan dipimpin oleh presidium sidang yang terdiri dari :
a.       Ketua
b.       Sekretaris
c.        Anggota
2.     Sidang pleno dipimpin oleh presidium sidang yang dipilih pada saat sidang.
3.     Sidang komisi dipimpin oleh pimpinan sidang berdasarkan hasil keputusan anggota komisi yang terdiri dari ketua dan sekretaris.
4.     Baik pimpinan sidang maupun pimpinan komisi berkewajiban mengatur jalannya persidangan dengan mengacu kepada peraturan yang telah disepakati sebelumnya.

BAB IV
PEMILIHAN KETUA AMBALAN
Pasal 13
1.       Pemilihan ketua Dewan Ambalan KH. Abdullah dan Hj. Siti Ruqoyah untuk masa bhakti 2010 -2011 dilakukan secara langsung.
2.       Adapun kriteria dan mekanisme pemilihan Ketua dibahas dalam sidang pleno II.

BAB V
LAIN - LAIN
Pasal 14
Hal - hal yang belum ditetapkan dalam tata tertib ini akan diatur kemudian dengan persetujuan forum.


Ditetapkan di : Tegalbuntu
Pada tanggal : 12 Agustus 2010


PIMPINAN SIDANG

Sekretaris



(                             )
Ketua



(                               )
Anggota



(                              )